Selasa, 03 Januari 2017

Saat Waktunya Tiba...

Tadinya blog yang isinya cuma sedikit catatan coding, sekarang tambah celoteh-celoteh unik dan sedikit melenceng dari vi. Bahagia kan? hahaha.. Soalnya wadah yang lain (veesivee.com) lagi rada korslet. Kabar baiknya, blog ini jadi aktif lagi. Hehehe

Rasanya agak geli nih tangan kalo ga nulis, padahal punya unek-unek yang heuummmbuh banget. Hahaha

Sebenernya ga ada kaitannya dengan tahun baru tapi ga tau kenapa moment'nya kok pas deket-deket tahun baru ya. Jadi, setahun yang lalu salah satu orang yang vi kenal pergi ke jepang. That's one of my dream, ooowh my God I hope I have chance to come to Japan. Dia di jepang selama setahun. Bulan maret 2017 dia akan kembali ke Indonesia.

Tiba-tiba jadi kepikiran, pada saat ketemu nanti, aku ini seperti apa? apa bedanya aku yang sekarang dengan aku yang dulu? apa saja yang sudah aku lakukan selama ini? apa ada sesuatu yang berarti? apa ada sesuatu yang bermanfaat? apakah aku punya pencapaian?

Masih ada sedikit waktu, apa yang akan aku capai? Karena waktu yang sudah terlewat tidak akan pernah bisa kembali, maka kita harus fokus pada waktu yang kita lewati saat ini. Apa yang bisa kita lakukan SEKARANG?!

Sedikit introspeksi, sedikit renungan, lalu melangkah

Apa Yang Harus Kamu Lakukan Saat Kehilangan Seseorang Yang Berharga

Pernah dengar ungkapan "hidup itu pilihan" ?
Vi percaya ungakapan itu. Hidup itu pilihan. Kita bebas memilih jalan mana yang akan kita lalui, kita bebas memilih untuk bersikap seperti apa, kita bebas memilih untuk berbuat seperti apa.
"Lho, bebas apanya? hidup gue di atur-atur, gue ga punya kebebasan"
Nah, itu kamu sudah memilih. Memilih untuk mau diatur-atur, memilih untuk ga punya kebebasan. Siapa suruh kamu mau diatur-atur? Siapa suruh disuruh ini itu mau? Siapa suruh?

Banyak orang merasa bahwa apa yang terjadi dihidupnya itu diluar kendalinya. Yang membuat orang-orang jenis ini merasa sebagai victim.
Padahal kalo diliat lagi, dia sendiri yang menjadikan dirinya victim, BUKAN ORANG LAIN. Orang-orang jenis ini hobinya meratapi nasib, bisanya cuma nuntut, sukanya menyalahkan keadaan.

Apa hubungannnya sama kehilangan seseorang?
Ada. Ini berhubungan dengan 'reaksi'. Setiap orang bebas menentukan arah tujuannya. Saat seseorang datang dalam kehidupan kita, bisa jadi itu sengaja, bisa jadi tidak sengaja. Tapi apapun itu, pada akhirnya kita bertemu dengan orang itu. Saat orang tersebut menjadi begitu berharga dalam hidup kita, bisa jadi itu diluar kendali kita.
"Nah lho,,, tuh kan..."
Sabar dulu wooooy!!! belom kelar.
Saat seseorang yang begitu berharga pergi dari hidup kita, ada rasa sedih, wajar. Ada rasa nyesek, wajar. Ada rasa pengen nangis, wajar. Ada rasa ingin menahan agar dia tidak pergi, wajar. Tapi ada hal yang lebih penting dari semua perasaan-perasaan aneh itu, yaitu SIKAP kita. REAKSI kita.
Dia meninggalkan kita, itu pilihannya. Kita memutuskan untuk terpuruk atau bangkit, itu pilihan kita.

Vi punya quote favorit buatan vi sendiri :
Ga apa-apa galau, Ga apa-apa sedih, Ga apa-apa pengen nangis, Ga apa-apa kesel..
Tapi ingat, teruslah berlari, jangan berhenti mengejar mimpi